Kebiadaban Ajaran Persia Kuno Terhada Wanita
Tuesday, September 25, 2018
Di dalam sejarah ada beberapa peradaban yang dan kebudayaan yang cukup mencolok yaitu peradaban Persia,Romawi,Yunani dan India, yang mana saat itu peradaban Persia dan Romawi lah yang terlebih dahulu menguasai dunia hingga kemudia di susul oleh peradaban India dan Yunani. Namun walaupun memimpin peradaban dunia saat itu, peradaban-peradan tersebut menyimpan kebejatan moral. Salah satunya yang akan dibahas adalah kebiadaban peradaban moral bangsa Persia terhadap Wanita.
Bangsa Persia adalah salah satu suku yang tergolong dalam Bangsa Iran, menggunakan bahasa Persia dan juga mempunyai persamaan dalam kebudayaan dengan bangsa Iran yang lainnya. Etnis Persia adalah keturunan Bangsa Arya yang berhijrah dari Asia Tengah ke Iran pada milenium kedua sebelum Masehi Bangsa Arya ini kemudian terpecah dua menjadi bangsa Persia dan bangsa Media dan mereka berasimilasi dengan suku-suku setempat seperti Elam Dari sini, lahirlah bahasa Persia dan bahasa-bahasa Iran lain. Sumber sejarah tertulis pertama mengenai orang Persia ini ialah prasasti Assyria (834 SM), dan di dalam prasasti itu ada menyentuh tentang orang Parsua (Persia) dan Muddai(Media). Imperium Persia berdiri membentang luas di seluruh negeri, membangun peradaban yang tangguh, menyaingi kekuasaan Romawi dalam menetapkan hukum dunia yang begitu luas. Pada masa pemerintahan Sasaniyah sejak pertengahan kurun ketiga sebelum mesehi. Sejak zaman itu mereka mereka unggul di bidang politik dan ketatanegaraan peperangan, juga terlihat kelapangan dan kemewahan hidup, serta mendapat kemajuan dalam bidang adab dan hikmah yaitu bahasa Fahlawiyah. Dibalik peradaban besar itu ada banyak ajaran dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak beradap terhadap wanita, beberapa diantaranya:
Ajaran/filosofi Zoroaster
Zoroastrianisme yaitu kepercayaan yang menyembah kepada Ahura Mazda atau "Tuhan yang bijaksana. Didalam filsafahnya salah satunya adalah ernikahan yang tidak memandang nasab kekeluargaan, bahkan mengutamakan perkimpoian seseorang dengan ibunya, anak perempuannya atau saudaranya. Bahkan penguasa saat itu Yazdasir ll mengawini anak perempuannya sendiri. Perkimpoian semacam ini, tidak dianggap sebagai tabu , bahkan dianggap perbuatan baik untuk mendekatkan diri pada Tuhannya. Seperti pengembara Cina, Hieun Tsang mengisyaratkan tentang perkimpoian ini dengan perkataannya, "Penduduk Iran menikah tanpa ada pengecualian batas kekeluargaan"
Ajaran Mazdakia
Aliran Mazdakisme ini dekat dengan Maniacheisme yang didirikan oleh Mani. Mazdakisme ini aliran agama Majusi terakhir dalam perkembangan Majusi sebelum datangnya Islam di negeri Parsi. Mazdakisme adalah ajaran Persia kuno yang dibawa oleh seorang nabi palsu Mazdak di Persia, yang hidup di masa 40 tahunan sebelum nabi Muhammad SAW lahir. yang terkenal dalam ajaran yaitu kepemilikan bersama terhadap wanita dan harta. Ajaran ini pula menjadikan wanita sebagai serikat seperti perserikatan mereka dalam masalah air, rumput dan lainnya, dan juga ajaran ini memperbolehkan sambutan luas dari kaum pemgumbar hawa nafsu(wanita).
Gan jangan lupa
:rate5:cendolgan:sup2
Dan juga komen dibawah, karna betapa sepinya Thread ini tampa komen agan