Indonesia Butuh Banyak Aktor Laga, Jangan Dia Lagi Dia Lagi!
Tuesday, September 25, 2018
Quote:
Sebagai generasi jadul gua kadang suka mikir. Kenapa sih Sineas Indonesia seolah olah pada "males" bikin film laga yang isinya penuh dengan adegan "bak bik buk"? Kenapa?
Gak kaya film zaman dulu dimana bioskop gak pernah kekurangan stok film bertema laga atau film perang kolosal ala kerajaan.
Kenapa harus film horor dan percintaan terus yang dibanyakin? Mending kalo horornya berkualitas semua. Lah ini isinya kebanyakan cuma pamer ketek, buah dada ama paha.
Sebagai generasi usang, gua juga kadang suka kangen. Gua kangen sama gaya berantem 'Hubertus Barry Knoch Prima'. Gua juga rindu sama kegarangan seorang 'Advent Bangun' atau 'George Rudi' yang ganteng banget.
Kenapa di zaman sekarang kita seolah sulit menyaksikan film film seperti "Lara Jonggrang, Tutur Tinular, Pendekar Bukit Tengkorak, Jaka Sembung Sang Penakluk, Kelabang Seribu, Golok Setan, Malaikat Bayangan, Si Rawing atau Kamandaka".
Lagi lagi tiap gua ke bioskop isi filmnya gak pernah jauh jauh dari cerita tentang pocong loncat loncat, kuntilanak terbang, atau cinta cintaan ala ABG bau kencur. Kalopun ada film laga, itupun cuma satu atau dua.
Udah gitu yang bikin gua makin eneg dan pengen muntah. Tiap gua liat film dengan genre apapun aktornya pasti dia lagi dia lagi. Pake gaya maksa segala seolah cuma dia satu satunya aktor se Indonesia........:dp
Emangnya Lo Gak Bosen Liat 'Dia' Lagi 'Dia' Lagi?
Gua gak habis pikir sumpah, kok bisa bisanya ada aktor Indonesia yang bisa memainkan semua peran dalam berbagai genre?
Mulai dari film ini sampe film itu semua dia embat. Mengutip kata kata mutiara yang diucapkan oleh pedangdut legendaris bernama Joni Iskandar "Ini yang goblok elu apa elu?"
Emangnya lu gak muak apa? Tiap liat film yang lu tonton isinya cuman dia doang?
:dp
Spoiler for :
Elu nih....
Spoiler for :
Eh elu lagi.....
Spoiler for :
Kok elu lagi.....
Spoiler for :
Ah elah elu lagi elu lagi.....
Beda ama aktor zaman 80an sampe 90an yang punya karakter kuat dan khas. Mereka gak maruk seperti aktor atau aktris zaman sekarang. Karena mereka sadar dan tau diri dengan keahlian akting di genrenya masing-masing.
Itulah makanya Barry Prima gak ada pantes pantesnya dipaksakan buat main di film "Janji Joni, Get Married, atau Tarix Jabrik".
Seorang Ryan Hidayat, Dedy Mizwar atau Didi Petet misalnya, gak mungkin dia main di film perang kolosal atau laga sebagai aktor utama. Karena dia tau ada orang yang yang lebih pas buat memerankannya........
Beda ama aktor zaman sekarang, semua dia embat. Semua film dia mainin. Ampe mual gua liatnya..... :betty
Kita Miskin Talenta Aktor Laga
Beberapa tahun belakangan ini orang boleh bangga karena muncul aktor laga seperti Iko Uwais, Joe Taslim atau Iya Ruhiyan. Setidaknya gua juga sedikit terobati.
Tapi ketiga orang itu belum mewakili perfilman Indonesia di genre action atau laga. Kenapa?
Karena kehadiran mereka di film laga masih sangat sedikit. Sehingga mereka belum identik sebagai aktor laga sekelas Barry Prima, Advent Bangun, Ratno Timor, Willy Dozan, atau George Rudi.
Intinya gua cuma mau bilang, Indonesia saat ini kekurangan stok aktor laga seperti Johan Saimima, Benny G Rahardja, Teddi Purba dan Fendy Pradana. Apalagi jika harus mencari aktor laga sekelas Barry Prima dan Advent Bangun yang legendaris...... :cool
CATATAN KERAS!!! :batabig
Makanya ini menjadi catatan penting buat para sineas Indonesia, khususnya mereka para pemilik rumah produksi. Cari dan temukan terus aktor dan aktris laga yang hebat sehebat aktor laga tahun 80an dan 90an!!! :motret
Jangan cuma bisa bikin film bertema kuburan melulu! Gua udah eneg liatnya! :batabig
Oleh : Davinof 2018 @kaskus
Source of Pictures : Google Images