kangen hujan curhatan saya dikala udara panas menyengat dan debu beterbangan

siang ini saya dan beberapa teman memutuskan untuk makan di kantor. alasannya ya karena udara panas nggak ketulungan dan sinar matahari terlalu menyengat. rasanya malas keluar . apalagi tempat makan langganan tak ber AC, pasti semakin panas saat penuh pengunjung saat jam makan siang.

sambil nunggu makan siang datang aku dan teman-teman mengobrol ngalor ngidul sampai akhirnya seorang teman membahas enak dan murahnya makanan di kantin gedung kantor tetangga. topik kantin memancing yang lain ikut membandingkan makanan delivery dangan makanan di kantin yang ga perlu nunggu lama dengan biaya lebih mahal. topik kangen kantin merembet pada topik kangen mendung dan kangen hujan. seandainya langit mendung, seandainya hujan turun pasti akan lebih nyaman jalan kaki ke gedung sebelah. dan otomatis lebih nyaman makan siang dengan hidangan yang masih mengepul di udara yang sejuk.

saat makanan pesanan kami sampai pembicaraan tetap berlanjut. topik pembicaraan sedikit bergeser menjadi cara supaya turun hujan. teman non muslim minta yang muslim pada shalat minta turun hujan atau paling enggak banyak awan. masalahnya di kantor hanya ada 3 staf yang muslim (OB nggak masuk hitungan karena bulan ramadhan aja mereka nggak puasa mentang-mentang banyak non muslim). itu pun nggak ada yang tau tatacara shalat hujan. satu teman nyeletuk minta di imami teman atau kenalan lewat skype dan langsung tidak disetujui oleh teman yang lain (gila aja malah bisa kena fitnah penistaan agama kalau pakai cara aneh-aneh gitu)

sambil menyantap makan siang seorang teman sibuk berselancar di internet, mencari tau bisa tidaknya melakukan shalat minta hujan seorang diri. diluar dugaan dia malah dapat doa minta hujan (asking rain ) yang langsung dia unduh buat disetel di laptop sambil kerja. perkataannya di cemooh beberapa teman karena berarti yang doa mesin, bukan orang.

mendengar kata youtube dan mp3 mengingatkan saya akan lagu umbrella -rihana. lagu ini membuat beberapa kota di dunia hujan deras saat menduduki puncak tangga lagu. kata para peneliti ini disebabkan lagu diputar di berbagai tempat berulang-ulang sepanjang hari dan secara tidak sadar orang-orang menyanyikannya dengan penuh penghayatan hingga menimbulkan gelombang otak yang akhirnya mempengaruhi perubahan cuaca.

mengingat lagu ini saya jadi berharap lagu ini kembali populer walaupun tidak yakin akan membuat hujan turun mengingat saat orang indonesia bernyanyi mereka tidak menghayati lagu (apalagi rata-rata nggak bisa bahasa inggris, boro-boro menghayati ngerti artinya juga enggak). akhirnya saya mengikuti jejak teman saya mengunduh doa aking rain di youtube untuk di putar di rumah, siapa tau doa tetap dikabulkan walau yang berdoa mesin.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel