Anak Jalanan


Selamat pagi, siang, sore, malam kaskuser dimana pun kalian berada.
:cendolgan :cendolgan :cendolgan

Quote:


Anak Jalanan

Anak jalanan identik dengan kata negatif, yap paradigma yang sudah tertanam dibenak masyarakat luas. Mengapa demikian? Saya pun mencoba bertanya pada diri saya sendiri, kenapa mereka menjadi liar? Berandalan? Sangar? Seram? Menakutkan? Bahkan tak jarang banyak yang bergumam mereka tak punya masa depan, madesu bahasa kerennya alias masa depan suram. Saya pun mencoba menjawab pertanyaan yg saya ajukan terhadap diri saya sendiri, dengan pemikiran sepositif mungkin, dan akhirnya berbuah satu kesimpulan. "Kesan - kesan negatif pada anak jalanan, hanya imbas dari tindakan negatif segelintir orang yang mengatasnamakan mereka anak jalanan" jadi apa? Iya, tidak semua anak jalanan seperti apa yang sedang kalian pikirkan saat ini. Terserah kalian setuju atau tidak dengan pendapat saya, itu hak kalian.

Jujur saja, saya membuat tulisan ini untuk mengurangi kegelisahan saya tentang topik yang sedang anda baca, dari beberapa pertanyaan diatas, saya mulai berfikir tentang kemungkinan - kemungkinan yang mungkin tidak pernah kita pikirkan sebelumnya, faktanya kita jauh lebih beruntung dari mereka, walaupun hari ini kita makan hanya dengan kerupuk, apa kalian pernah berfikir bagaiam cara mereka mengganjal perut? Tidak! Karena saya pun demikian.

Quote:


Kegelisahan pertama

Seperti yang sudah saya singgung di awal, kegelisahan pertama adalah tentang masa depan anak jalanan. Saya merenung dan berpikir keras, bagaimana masa depan mereka? Yang mempunyai selembar kertas bertitle S1 pun sulit untuk bersaing di dunia kerja, lalu mereka akan kemana? Apa akan selamanya hidup dijalanan dengan ketidakpastian yang ada? Apa akan selamanya menjadi momok kriminal yang menjadi ketakutan banyak orang? Lagi - lagi saya bingung dengan pertanyaan yang muncul dari diri saya sendiri. Padahal mereka layak untuk mengenyam pendidikan, tapi sudah menjadi rahasia umum selembar kertas bernama uang selalu menjadi sebuah alasan. Pernahkah kalian berpikir, tentang kemungkinan - kemungkinan yang sangat tidak mungkin? Bisa jadi salah satu diantara mereka yang nantinya menjadi penemu anti virus HIV Aids, pemecah misteri tentang Segitiga Bermuda, pembuat mesin waktu, atau bahkan bisa menemukan benua Atlantis yg hilang, entahlah semua hanya sebatas kemungkinan. Dibalik keceriaan mereka mengenjreng ukulele, menyanyikan lirik sarkas yang kadang berisi protes untuk menggugat sistem yang ada, saya yakin mereka punya cita - cita dihati kecilnya, kita tidak akan pernah tau mungkin saja diantara mereka terselip satu anak yang bisa membawa Indonesia setara dengan Amerika.

Quote:


Kegelisahan kedua

Siapa yang melahirkan mereka? Iya, ini pun pertanyaan yang saya ajukan untuk diri saya sendiri. Jam 12 malam saya belum sampai dirumah, belasan kali telpon saya bunyi atas nama Ibu, artinya apa? Orang tua sangat peduli pada anaknya. Lalu, saya coba bandingkan dengan kegelisahan yang saya alami, jika demikian, dimana tingkat kepedulian orang tua si anak jalanan? Apa mereka sengaja menelantarkan? Atau memang keadaan yang mengharuskan? Apa kertas bernama uang yang lagi - lagi menjadi alasan? Jika kalian berpikir "memang anaknya yg mau seperti itu" lalu dimana peran orangtua? Ingat ya, pembentukan karakter seorang anak dimulai dari lingkungan keluarga, mau bagaimana pun jika keluarga mendidik anak dengan benar, paradigma negatif tentang anak jalanan tidak akan pernah ada.

Quote:


Kegelisahan ketiga

Ketakutan masyarakat "Kenapa sih hal negatif selalu melekat pada anak anak jalanan?" Itu pertanyaan terakhir yang saya ajukan untuk diri saya sendiri, setelah berpikir dalam renungan, saya mendapat jawaban yang bisa membuat saya tersenyum. Don't judge from the cover, ini tergantung bagaimana cara kalian menilai, setiap manusia punya sudut pandang dan persepsi yang berbeda - beda. Tapi kebanyakan orang hanya akan menilai sesuatu dari apa yg mereka lihat. Mereka(anak jalanan) juga tidak mau seperti itu, saya yakin mereka ingin seperti kita yang jauh lebih beruntung. Mereka juga ingin dihargai, mereka tidak ingin ditakuti, mereka tidak ingin menjadi momok dibalik kriminal jalanan. Semua hanya tentang keadaan, iya keadaan yang mengharuskan mereka menjadi seperti itu, keadaan yang mengharuskan mereka hidup ditengah kerasnya kehidupan. Hilangkan paradigma negatif tentang mereka, derajat manusia sama rata dimata Tuhan, apa gunanya kita selalu mengukur dan menilai dari tingkatan sosial? Mereka hanya kurang beruntung, hargai mereka, beri senyuman, bukan tatapan sinis, yang bisa membuat hati mereka terisak dalam tangis.

Quote:


Sumber : pemikiran sendiri
Gambar : google, koleksi pribadi

:cendolganTERIMAKASIH:cendolgan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel