Ane Depresi? Ane gila? Atau apa? Perlu kah Ane dapat pertolongan?

Sebelumnya mau disclaimer dulu, gue bukan lah psikolog profesional dan belum mempunyai ijin praktik dimanapun. Gue hanyalah orang yang yakin dan peduli bahwa kesehatan mental itu penting dan harus diperhatikan sama dengan kesehatan fisik.

 

Apa sih kesehatan mental?
 
Sis, aku OCD.
Sis, aku depresi.
Sis, aku pikir aku skizofrenia.
 
GanSis tau darimana bahwa kalian menderita itu?
Dari internet. Aku googling.
Gubrak!
 
Please, Gansis. Jangan self diagnosis. Ini bahaya sekali. Sekali lo mendiagnosis diri sendiri, maka mindset dan seluruh sel di tubuh akan berpikir hal yang sama.
 
Berdasarkan info dari dr. Jiemi Ardian, seorang psikiater yang juga pakar dalam kesehatan mental, ketika kita self diagnose, kita akan merasa mengerti diri. Hal ini bisa jadi membuat kita melebih-lebihkan atau mengecilkan sesuatu. Misalnya beberapa orang dengan mood swing yang sebenarnya wajar jadi menyebut dirinya bipolar. Padahal sebenarnya bipolar ini penyakit yang sangat serius. Penderitanya bisa sangat terganggu kehidupannya. Sementara mood swing juga pada dasarnya mengindikasikan gangguan lainnya, seperti borderline personality disorder. Bahayanya, penanganan antara bipolar dan borderline itu jauh berbeda.
 
Atau bahkan fakta yg lebih mengerikan. Gejala gangguan jiwa berat seperti psikosis atau perubahan kepribadian bisa jadi juga merupakan hasil dari tumor otak. Yang seperti ini kalau self diagnose, bisa bisa ujungnya sangat berbahaya.
 
Benar bahwa kita lah yang merasakan dan paling mengerti apa yang dialami. Namun kadang kita juga butuh cermin, untuk melihat dan mengerti lebih jelas apa yang kita alami. Cermin itu adalah profesional kesehatan mental. Yuk stop self diagnose dan mulai cari pertolongan!
 

Aku harus cari pertolongan kemana?
Biayanya kan mahal?
Jangan sedih GanSis!
Di Puskesmas juga ada kok tenaga psikolog profesional.
Untuk GanSis yang pakai BPJS Kesehatan, tentu saja pelayanan ini gratis.
Untuk GanSis yang ingin membayar mandiri juga hanya 5000 rupiah kok.
 

Caranya bagaimana?
1.    Cek dulu. GanSis punya kartu BPJS atau tidak. Jika punya, siapkan surat-surat yang diperlukan, yaitu fotokopi KTP, fotokopi Kartu Indonesia Sehat/BPJS, dan fotokopi kartu keluarga.
2.    Cek dimana fasilitas kesehatan (faskes) pertama yang harus dituju. Biasanya ini tercantum di kartu KIS/BPJS punyamu, bisa berupa klinik atau puskesmas terdekat dari tempat tinggal.
3.    Pergi ke faskes pertama yang ditunjuk dalam kartu kamu. Daftar ke petugasnya, dan tanyakan apa di puskesmas itu ada Poli Jiwa atau nggak. Ini penting, karena tidak semua puskesmas punya dan bisa melayani pasien dengan gangguan kesehatan jiwa. Loh terus kenapa kita harus ke puskesmas kalau ternyata belum tentu ada Poli Jiwa? Karena prosedur BPJS mengharuskan kita untuk memeriksakan diri terlebih dulu ke puskesmas sebelum kemudian dirujuk ke RS setempat jika puskesmas ga bisa menangani kita. Kalo harus dirujuk ke RS, puskesmas akan memberikan surat rujukan ke kita. Tenang, semuanya gratis!
4.    Pulang. Iya, pulang. Jangan langsung ke RS ya, dipikir lagi apa kamu mau lanjut atau menyelesaikan sendiri sebelum bertemu profesional. Biasanya dokter di puskesmas menyarankan kita buat bicara masalah kita dengan keluarga dulu, dan diselesaikan di rumah. Tapi kalau kondisinya ga memungkinkan, tetep pulang. Kenapa? Karena pulang dari puskesmas kemungkinan sudah siang, dan antrian BPJS di RSUD itu sering kali tidak manusiawi. Besok lagi aja ke RS-nya. Tenang, surat rujukan punya jangka waktu 3 bulan, jadi bisa dipikirkan terlebih dahulu.
5.    Berangkat pagi-pagi ke RS! Jangan lupa fotokopi yang banyak semua berkasmu, KTP, KIS/BPJS, KK, dan surat rujukan dari puskesmas. Soalnya setiap kontrol kamu akan butuh berkasmu. Berangkat pagi supaya nomer antrian nggak besar-besar.
6.    Daftarkan diri kamu di loket rawat jalan di RS tersebut (jangan sungkan buat tanya petugas di sana). Ambil nomor antrian dan ikuti semua prosedurnya. Gampang kok! Tapi harus sabar menunggu, karena yang pakai BPJS gak hanya kita sendiri.
7.    Setelah dapat berkas yang dibutuhkan dari loket, pergi ke Poli Jiwa. Lagi-lagi, jangan malu tanya, daripada nanti tersesat. Setelah ketemu polinya, serahkan berkas kamu ke suster yang ada di sana, lalu mengantri.
8.    Setelah giliranmu datang, kamu akan ditanyai sama susternya. Apa yg kamu rasakan, kenapa datang, pertanyaan general tentang kondisi kamu. Jawab sejujur-jujurnya. Itu adalah bentuk assessmen awal sebelum kita ketemu sama dokter spesialis kejiwaan/psikiater
9.    Kamu akan ketemu sama psikiater atau psikologmu. Jangan takut atau panik. Ceritakan semuanya, apa yg kamu rasakan, apa yang mengganggu, apa penyebabnya. Kamu mau nangis depan psikiaternya pun tidak masalah, mereka pasti ngerti dan bakal jaga rahasia kamu. Jawab semua pertanyaan psikiater/psikolog sejujurnya, meskipun itu membuat kamu terlihat lemah. Gak masalah, itu penting supaya psikiaternya tau betul kondisi kamu dan bisa kasih diagnosis yang akurat. Mungkin kamu akan diberi semacam kuisioner atau tes psikolog. Jawab dan kerjakan saja dengan jujur. (Ada yg dapet kuisioner ttg anxiety dan depresi, ada yg dapet tes psikologi menggambar). Lalu kamu akan diberi resep (jika ke psikiater) yang harus ditebus di apotek RS. Untuk yg masih dlm pengawasan dan pembiayaan orang tua, belum menikah, psikiater bakal tanya kamu datang seizin mereka atau tidak. Jika datang tanpa seizin orang tua, psikiater ga bisa ngasih obat anti-depresan, karena obat itu harus seizin orang tua. Kalo kamu ga yakin bisa drop the bomb sendiri, psikiaternya akan menawarkan diri untuk menelpon ortumu. And well, Biarkan mereka yang cerita.
10.  Tebus obatmu di apotek RS. Tenang, obat gratis kok! Dan, antrian pasien dgn gangguan kesehatan jiwa dipisah dari pasien lain. Perhatikan apa kata apoteker, kapan obat diminum, berapa dosisnya, apa harus dimakan sebelum/sesudah makan.
11.  Silakan pulang dan bawa obatmu. Minum sesuai jadwal. Jangan seenaknya berhenti minum obat krn ada akibat+efek samping Berhenti minum obat harus seizin psikiater. Kalau timbul gejala alergi/gejala suicidal thought/attempt, SEGERA HUBUNGI PSIKIATERMU.
12.  Saatnya kontrol! Lakukan proses pendaftaran di loket seperti saat pertama kali kamu datang ke RS, kembali ulangi semua stepnya, sampai kamu dinyatakan stabil.
13.  Tahapan ini mungkin gak sama di setiap kota/kabupaten. Karena itu, jangan malu tanya ke petugas kesehatan di tempatmu berobat ya!
 

Buat GanSis yang berdomisili di Jakarta

JADWAL PRAKTEK Hari senin sampe jumat jam 7.30 s/d 15.00,
silahkan dipilih sesuai tempat tinggal terdekat PKC (Puskesmas Kecamatan)
1. Anna Deasyana PKC Mampang Prapatan
2. Muhammad Ari Wibowo PKC Martraman
3. Ayu Pradani PKC Kemayoran
4. Marina Nurrahmani PKC Kramat Jati
5. Nina Pramudita PKC Taman Sari
6. Rininda PKC Ps. Rebo
7. Safira PKC Pancoran
8. Rami PKC Kembangan
9. Winda Wikantantri PKC Johar Baru
10. Fathimatuzzahroh Rahmah Gustiani (ima) PKC Setiabudi
11. Debby Irani PKC Tebet
12. Yulius PKC Palmerah
13. Enthin PKC Tn. Abang
14. Yeny PKC Keb. Baru (baru mulai januari 2019)
15. Cynthia PKC Duren Sawit
16. Arini Oktaviani PKC Cilandak (mulai kerja desember 2018)
17. Bintang PKC Gambir
18. Sulastri, PKS Ciracas (mulai awal november 2018)
 

Buat GanSis yang berdomisili di Depok dan sekitarnya

PERIODE PRAKTIK: Juni 2018 – Januari 2019
Hari Senin s.d. Sabtu, pukul 07.30 – 12.00
1.    Puskesmas Beji
2.    Puskesmas Kemiri Muka
3.    Puskesmas Sukmajaya
4.    Puskesmas Pasar Minggu (Jaksel)
Psst, yang jaga psikolognya dari UI semua loh!
 

Buat GanSis yang berdomisili di Yogyakarta & Bantul

1.    Puskesmas Pundong
2.    Puskesmas Kretek
3.    Puskesmas Banguntapan II
4.    Puskesmas Jetis II
5.    Puskesmas Imogiri I
6.    Puskesmas Dlingo 2
7.    Puskesmas Srandakan
8.    Puskesmas Sanden


Buat GanSis yang berdomisili di kota lainnya


1.    Setiap puskesmas di Surabaya sudah ada psikolog/ tenaga psikologinya
2.    Puskesmas Dinoyo, Malang, Jawa Timur
3.    Puskesmas Pejagoan, Kebumen, Jawa Tengah
4.    Puskesmas Ciruas, Kab. Serang, Banten
5.    Puskesmas Licin, Banyuwangi, Jawa Timur
6.    Puskesmas Jakenan, Pati, Jawa Tengah
 
Semua informasi terkait Puskesmas yang memiliki Poli Jiwa atau pelayanan psikolog, ane peroleh dari twitternya Mba @LudyChyntia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel