Roti Mengandung 'Kecoa' Proteinnya Lebih Tinggi daripada Daging
Monday, November 19, 2018
Bagaimana rasanya jika agan-sista mengetahui bahwa roti yang sedang agan-sista makan mengandung bahan campuran dari kecoak? Pasti rasanya sedep-sedep gimana gitu :D
Produk roti 'kecoak' ini dikembangkan peneliti dari Brasil sebagai dampak terjadinya kekurangan pangan dan masalah ketersediaan protein binatang yang cukup di masa mendatang sebagai jalan keluar akibat pertumbuhan penduduk yang begitu pesat. Menurut PBB, sekitar 9,7 miliar orang akan hidup di bumi pada tahun 2050.
Serangga kecoa yang dibuat dalam roti ini bernama Nauphoeta Cinerea atau kecoa udang yang berasal dari Afrika utara. Kecoa udang akan berkembang baik dengan mudah dan cepat jika dipelihara dalam ruang tertutup, Serangga ini biasa di gunakan sebagai makanan binatang peliharaan eksotik seperti tarantula dan kadal.
Kecoa udang ini memilik sumber kaya akan protein (70% komposisinya atau lebih dari 50% didapat dari daging merah). Ahli pangan dari Federal University of Rio Grande (FURG), Andressa Jantzen bekerjasama dalam penelitiannya mengolah kecoa menjadi tepung dengan insinyur pangan Lauren Menegon yang menghasilkan tepung dari kecoa kering seharga US$51 atau 750 ribu per kg. Dengan harga yang tidak terlalu mahal dan berlimpah ruah di alam menjadikan salah satu sumber kaya protein di masa yang akan datang.
Dengan resep roti 'kecoa' ini yang hanya menggunakan 10% tepung kecoa kering dan sisanya adalah gandum biasa, mendapatkan hasil produk yang cukup mengejutkan. "Tepung kecoa meningkatkan kandungan protein di roti menjadi 133%," kata Andressa.
Sebagai perbandingan, 100 gram irisan roti buatan sendiri hanya memiliki 9,7 gram protein dan roti kecoa 22,6 gram.
Menurut Andressa, produk ini tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan roti yang dibuat dari gandum 100%. " Kami melakukan analisis indera di samping tekstur, bau, warna dan rasa. Tidak terdapat perubahan yang berarti, mungkin sejumlah orang akan merasakan sedikit rasa kacang," Jelasnya.
Sekarang ini, setidaknya kita tidak akan mendapati roti 'kecoa' di toko-toko dan sejauh ini serangga hanya di gunakan sebagai makanan binatang lain, hanya beberapa negara yang menjual makanan serangga, contoh di negara Spanyol, jaringan toko serba ada Carrefour menjual makanan kecil dari jangkrik dan sejenis larva. Di Inggris, layanan makanan Eat Grub menawarkan pengiriman belalang dan ulat bakar.
Perusahaan penelitian AS, Global Market Insights, menyatakan pasar serangga yang dapat dimakan akan melewati angka US$700 juta atau Rp10,3 triliun dalam lima tahun ke depan.
:shakehand2 :shakehand2 :shakehand2
Sumber : click