Mudik ke Semarang? Jangan Lupa Cicipi 10 Kuliner Khas In
1. Lumpia
Tidak banyak yang tahu, jika sejatinya lumpia adalah makanan asal China. Jika Anda melintas ke Jalan MT Haryono Semarang, maka banyak toko lumpia yang cara menulis di billboard-nya "Leonpia" atau "Lionpia". Rebung sebagai bahan dasar utama isinya, telur, udang atau ayam sebagai pelengkap yang mengimbangi aroma kuat rebung, dibalut tepung terigu. Ada empat lokasi lumpiah terkenal di Semarang antara lain di Jl. Lombok, Jl. Pemuda, Jl. Mataram (MT Haryono) dan Jl Pandanaran. Masing-masing mempunyai ciri khas, namun yang tertua adalah yang di Jl Lombok 11 dekat klenteng Tay Kak Sie; di mana saat ini sudah generasi ketiga yang mengelolanya. Lumpia ini bisa dimakan kering yaitu digoreng atau basah tidak digoreng. Jadi bagi yang sedang diet lumpia basah bisa menjadi pilihan.
2. Soto Bangkong
Soto Bangkong Pak Sholeh di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1 menjadi pilihan penting jika berada di Semarang. Belum lengkap rasanya jika belum mencicipi soto dari mangkuk yang khas itu. Kuah beningnya menggoda selera. Isi soto ini adalah daging ayam disuwir, toge, tomat daun bawang. Makanan sampingannya yang perlu diwaspadai jika punya kolesterol tinggi yaitu sate kerang dan telur puyuh, selain perkedel, tahu dan tempe.
3. Nasi Gandul
Asal usul makanan ini sebetulnya dari Kabupaten Pati, kira-kira 70 kilometer dari Kota Semarang. Tetapi, nasi gandul yang satu ini sudah sangat tersohor di Semarang sebagai salah satu makanan yang selalu ditemui di acara-acara hajatan. Makanannya dilengkapi dengan gorengan tempe, sambal, dan jeruk nipis. Asal kata Gandul didapatkan dari kebiasaan penjual nasi yang menjajakan dagangannya dengan menggantung (gandul) kualinya saat berkeliling. Lengkap sudah pengalaman kita berkuliner tradisional, karena disajikan di pincuk dan sendok daun pisang. Kalau mau coba silahkan mampir ke Jl. Dr. Tjipto 12A
4. Tahu Pong
Tahu pong tidak dimakan sendiri melainkan dengan gimbal udang atau semacam bakwan dengan tepung tebal dan telur rebus yang digoreng. Lokasinys di Jalan Gajahmada dekat gereja Bethel.
5. Tahu Gimbal
Mirip seperti tahu pong, bedanya tahu gimbal ini disiram dengan saus kacang dan petis. Dinamakan gimbal karena memang isi makanan ini adalah gimbal udang, toge, ceplok telur, irisan kol dan lontong. Tahu gimbal yang terkenal enaknya di Jalan Plampitan, dapat juga ditemui di sekitar Simpang Lima atau Jalan Taman Menteri Supeno Nomor 1.
6. Nasi Kucing Pak Gik
Bagi yang masuk Semarang tengah malam nasi kucing ini menjadi tujuan yang tepat karena bukanya pukul 23.00 sampai jam 03.00 WIB. Warung nasi ini ada di Jalan Wotgandul.
7. Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar
Uniknya gulai kambing ini tidak terlihat kental karena tidak menggunakan santan, tetap menggunakan kelapa parut yang di sangria, kemudian ditumbuk bersama dengan bumbu rempah terutama cengkeh dan kayu manis. Silakan mampir ke warung di belakang Gereja Blenduk. Di tempat ini sudah ada sejak tahun 1969.
8. Bebek Goreng dan Bakar Pak Thori
Bebek Pak Thori ini sangat lembut tekstur dagingnya. Terus, bumbunya juga sangat dalam meresap. Dihidangkan dengan dua macam sambal serta lalapan Lokasinya di Jalan Raya Manyaran Gunung Pati KM 15, tepatnya disebelah SMA Semesta.
9. Bandeng Presto
Bandeng tanpa duri yang dimasak dengan panci tekanan tinggi ini, sangat cocok dipasangkan dengan nasi putih panas. Yang direkomendasi adalah Bandeng Juwana pastinya namun secara umum yang dijual di pusat oleh-oleh rasanya tetap enak, hanya perhatikan tanggal kadaluarsanya agar tetap aman untuk disantap saat tiba di kampung halaman. Lokasinya ada di Jalan Pandanaran.
10. Wingko Babad
Berbahan dasar tepung ketan dan kelapa bakar menciptakan aroma khas penganan ini. Pilihannya adalah Cap Kereta Api atau Lokomotif di Jalan Cenderawasih yang sudah ada sejak tahun 1946. AGI yang dibentuk pada 2013 merupakan organisasi yang mengembangkan ilmu dan seni kuliner Nusantara sebagai bagian dari budaya dan warisan leluhur bangsa. AGI juga mempromosikan kekayaan kuliner bangsa ke luar negeri sebagai bagian dari upaya menjaring wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Sumur: https://travel.kompas.com/read/2016/...s.Ini?page=all