Baru saja aku hendak istirahat merebahkan diri karena lelah bekerja, tiba-tiba berita liputan enam menayangkan tentang mutilasi. Kemudian sedikit berpikir, kenapa ada manusia yang begitu menyeramkan di dunia ini ya?
...
Baru saja aku hendak istirahat merebahkan diri karena lelah bekerja, tiba-tiba berita liputan enam menayangkan tentang mutilasi. Kemudian sedikit berpikir, kenapa ada manusia yang begitu menyeramkan di dunia ini ya?
Akhirnya aku coba menelusuri banyak kasus mutilasi dan bagaimana hal itu bisa terjadi. Seolah jiwa manusianya manusia sudah lupa kepada kemanusiaan. Bahkan ada berita yang lebih sadis lagi, yaitu sehabis di mutilasi potongan tubuh di masak dan dimakan oleh pelaku, ada pula yang di buat sebagai bahan untuk jualan demi menghilangkan jejak kejahatannya dan tentunya menghasilkan uang.
Padahal ini bulan puasa loh!? Apakah tidak ada kebaikan hati yang terlahir dari benaknya manusia yang ber-pri-kemanusiaan.
Delia mengutip beberapa berita, cekidot ???? ????????
Quote:
Hingga kini Prada DP masih menjadi terduga pelaku pembunuhan korban Fera Oktaria. Sebelum tewas, Fera disiksa hingga meninggal. Setelah diketahui tewas, pelaku memotong tangan sampai siku Fera Oktaria.
Untuk menghilangkan jejak, pelaku mencoba membakar kamar. Namun cara ini gagal. Usai kejadian ini, Prada DP menghilang dan masih menjadi orang paling dicari oleh Kodam II Sriwijaya. Bahkan pihak Kodam sampai menyebarkan foto Prada DP dalam pencarian.
Sumber : m.merdeka.com
Dan yang ini meninggalkan jejak sebuah tulisan yang menurut aku tidak masuk akal. Cekidot ????????????
Quote:
Spoiler for screenshot google:
Quote:
Opini pribadi : dari tulisan jejak korban, Delia berpikir kalau pelaku dalam pemahaman yang salah dalam menanggapi persoalan kehidupan.
'Pusat ruwetanmu di manapun berada yang buat sarang ruwet-ruwetanmu semua terbukti jadi ruwetnya mayat ratusan juta mayat terbelah sama keranda yang dipikul pendosa innalillahi wainalilahi rojiun ikannya ruwet-ruwet siyita + suyitno jadi seluruh se Malang Raya Kota Malang Jawa Timur'.
TULISAN itu ditemukan di lokasi pembunuhan disertai mutilasi di Pasar Besar, Kota Malang, Selasa (14/5/2019) pukul 13.30 WIB. Mayat berjenis kelamin perempuan itu ditemukan terbagi hingga 10 potongan terdiri dari tangan, kaki, tubuh dan kepala.
Hasil pemeriksaaan kepolisian mayat yang ditemukan itu diperkirakan masih berumur lebih kurang 34 tahun.
"Saat ditemukan, mayat hanya memakai celana dalam,"kata Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, ditemui di lokasi penemuan mayat, Selasa (14/5/2019), dikutip Tribunjogja.com dari Suryamalang.
Sumber : tribunjogja.comy
Dan berikut ini adalah beberapa cuplikan tentang mutilasi yang mulai marak pertumbuhannya.
Quote:
Jakarta - Sejak Januari hingga September 2008 tercatat ada 6 kasus mutilasi yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Namun baru 2 dari 6 kasus yang pelakunya diciduk. Salah satu yang terungkap, kasus mutilasi Heri Santoso dengan tersangka Very Idham Henyansyah alias Ryan.
Sekedar menyegarkan ingatan, pada 17 Januari 2008 ditemukan jasad janda beranak satu bernama Atikah tanpa kepala di bawah ranjang di Hotel Bulan Mas di Rawa Badak, Jakarta Utara.
Hanya selang 4 hari kemudian, kekasih Atikah, Zaky Afrizal, dibekuk pada 22 Januari 2008. Zaky ditangkap lantaran kepala Atikah ditemukan di sebuah sungai, tidak jauh dari hotel itu dan wajah korban mudah dikenali.
Selanjutnya, ditemukannya 7 potongan tubuh di kawasan Ragunan pada 12 Juli 2008 silam. Setelah diidentifikasi, korban bernama Heri Santoso, warga Bekasi.
Tiga hari setelah ditemukannya potongan tubuh korban Heri, Very Idam Henyansyah alias Ryan ditangkap. Ryan gelap mata memutilasi Heri karena cemburu kekasihnya, Novel Andreas, 'ditawar' oleh korban. Ryan pun menghabisi Heri di Apartemen Margonda Residence, Depok.
"Mudah terungkapnya kasus Ryan dan Atikah ini karena dilakukan oleh orang yang dekat dengan korban," kata Kriminolog Erlangga Mardiana ketika dihubungi wartawan, Kamis (9\/10\/2008).
Sedangkan 4 kasus mutilasi lainnya yang masih menjadi pekerjaan rumah alias PR bagi kepolisian untuk mengungkap pelaku di balik pembunuhan sadis itu yakni,
Penemuan mayat tanpa kepala dan identitas di bendungan kali Margahayu, Bekasi, Jawa Barat, pada 14 Januari 2008.
Kawasan Bekasi lagi-lagi digegerkan dengan penemuan potongan tubuh dalam 10 bagian yang diketahui bernama Eka Putri pada 17 April 2008.
Begitu juga dengan penemuan mayat bocah laki-laki tanpa kepala yang tidak diketahui identitasnya. Mayat ditemukan di Terminal Pulo Gadung pada 15 Mei 2008 silam.
Terakhir, masyarakat digegerkan dengan penemuan 13 potongan tubuh yang berada dalam 2 tas kresek warna merah di bus Mayasari Bakti jurusan Kalideres-Pulo Gadung pada 29 September 2008. Pelakunya hingga kini masih diselidiki.
Dikatakan Erlangga, pelaku cenderung memutilas menghindar dari kejaran polisi. "Pelaku bingung, mau diapakan korban sehingga muncul ide untuk memutilasi. Selain itu, digunakan sebagai cara yang efektif untuk menghilangkan jejak," kata Erlangga.
Menurut dia, kasus mutilasi mulai marak sejak 1980-an. Semakin maraknya mutilasi ini juga, menurut Erlangga tidak terlepas dari peran media massa.
Sumber : m.detikNews.com
Apa saja sih, faktor yang membuat mutilasi semakin marak? Pertanyaan ini menarik untuk dikaji lebih mendalam, karena pelaku kasus mutilasi yang tertangkap kemudian dihukuman berat, tetapi tidak membuat mutilasi habis terpangkas, bahkan semakin marak pertumbuhan kesadisannya, lebih meningkat dari tahun ke tahun. Mereka seolah tak pernah jera untuk melakukan mutilasi. Apa saja sih yang menjadi pendorong seseorang tega melakukan mutilasi.
Faktor pendukung terjadinya mutilasi
1. Ajaran sesat untuk pencapaian ilmu kebal.
Beberapa kasus mutilasi yang terjadi dan Delia selidik, tentang kenapa bisa terjadi mutilasi itu, adalah akibat manusia salah mempelajari sebuah ilmu Kanuragan.
Menurut sebagian orang meminum darah adalah usaha untuk menjadi kuat dan kebal terhadap senjata tajam. Sekitar 68% mengatakan fakta ini.
Ada sekitar 51%mengatakan bahwa mutilasi adalah bisikan serupa wahyu, yang merupakan petunjuk untuk memperbaiki kehidupan, merubah nasib dan sebagai tingkat tertinggi manusia.
Dan pemahaman lainnya, yang menurutku tidak masuk akal juga bermacam-macam.
Quote:
TRIBUNWOW.COM - Seorang pemuda kabur setelah membunuh sang ibu dengan kapak kemudian meminum darahnya.
Dikutip dari Mirror, Dilip Yadav (27) memutilasi dan membakar bagian tubuh korban di rumah.
Insiden tersebut terjadi rumah mereka di kawasan Ramakachhar, Chhattisgarh, India pada Selasa (1/1/2019).
Pelaku menyerang sang ibu, Sumariya (50), karena dianggap telah merusak pernikahannya.
Ia juga menuduh ibunya adalah penyihir yang sebabkan sang ayah dan saudara laki-lakinya tewas.
2. Gangguan kejiwaan.
Karena banyaknya masalah yang dihadapi oleh manusia dalam meramaikan dunia pasar, ada yang gagal menjalani cobaan hidup dan pada alhirnya jiwanya terganggu, sehingga timbul banyak pemikiran di luar logika. Tetapi setelah habis melakukannya dia terlupa akan perbuatannya.
3. Efek emosi yang tidak terkendali.
Karena cemburu terkadang membuat sisi manusianya manusia, kehilangan identitas sebagai manusia. Sehingga kalab dan melakukan tindakan mutilasi.
4. Ada wadah sebagai provokasi.
Terkadang aksi mutilasi di share ke media sosmed. Hal ini bisa mengajarkan bagaimana cara menyelesaikan masalah. Video yang tersebar akan menjadi sumber motivasi sebagian orang dan akhirnya mutilasi kembali terjadi. Cuplikan video akan tersimpan dengan baik dalam otak dan akan terus menerus mempengaruhi jiwa manusia.
Quote:
opini pribadi;
Sebaiknya tanamkan dasar agama dengan lebih serius lagi, agar mutilasi tidak mewabah dan menjadi berita ter-hits.