Warning !! : Friendzone is Dangerous Zone
Tuesday, October 23, 2018
Quote:
Quote:

Friendzone adalah sepasang manusia yang menjalin sebuah hubungan, dimana salah satu diantara mereka menganggap hubungan yang terjalin adalah spesial, sementara yang satunya lagi hanya menganggap teman dan tidak lebih.
Friendzone disebabkan banyak hal namun secara garis besar bisa dibagi menjadi dua hal yaitu Intensitas Pertemuan dan Pola Komunikasi langsung atau melalui chatt yang terlalu mudah ditebak.
Saat kita menjalin sebuah hubungan pria dan wanita memiliki tugas yang sama, yaitu menjaga tujuan dalan hubungan agar tidak diketahui satu sama lain. Jika sampai pasangan mengetahui tujuan anda dari awal maka pasangan anda akan merasa ilfeel dan anda tidak menarik lagi dimatanya.

Dalam SEDOPAS, ada peraturan sangat mendasar tentang Menjadi Berbeda yang tujuanya adalah membuat pasangan penasaran dengan anda. Jadi jika diawal anda sudah bisa ditebak maka anda tidak menarik lagi.
Jika diatas saya menerangkan betapa krusialnya intensitas pertemuan, maka disini saya juga akan menerangkan betapa krusialnya pola komunikasi.
Sebelumnya anda harus mengetahui dahulu 2 prinsip yang sangat penting menjalin komunikasi dalam menjalin hubungan.
Saat kita menjalin sebuah hubungan pria dan wanita memiliki tugas yang sama, yaitu menjaga tujuan dalan hubungan agar tidak diketahui satu sama lain. Jika sampai pasangan mengetahui tujuan anda dari awal maka pasangan anda akan merasa ilfeel dan anda tidak menarik lagi dimatanya.
Quote:
Intensitas Pertemuan
Pertemuan yang berlebihan akan menimbulkan efek yang berkepanjangan salah satunya adalah konflik, hingga masa pacaran pun kalian tetap tidak saya sarankan melakukan pertemuan lebih dari empat kali dalam seminggu.
Pertemuan yang dilakukan lebih dari 4 kali dalam seminggu akan membawa dampak kurangnya menghormati dan rasa menghargai waktu saat bertemu.
Bahasa Cinta hanya bisa dimaksimalkan apabila intensitas tatap wajah yang dilakukan sesuai dengan batas, dan jika dilakukan lebih maka Bahasa Cinta akan berubah menjadi kebutuhan yang bersifat konsumtif.
Itu lah kenapa banyak yang terjebak dalam Supirzone dan ATMzone

Pertemuan yang berlebihan akan menimbulkan efek yang berkepanjangan salah satunya adalah konflik, hingga masa pacaran pun kalian tetap tidak saya sarankan melakukan pertemuan lebih dari empat kali dalam seminggu.
Namun jika kalian sudah menikah
saya akan menyarankan pertemuan sebanyak-banyaknya
dan Quality Time yang lebih banyak dari masa kalian pacaran,
terutama saat usia pernikahan kalian diatas 5 tahun.
saya akan menyarankan pertemuan sebanyak-banyaknya
dan Quality Time yang lebih banyak dari masa kalian pacaran,
terutama saat usia pernikahan kalian diatas 5 tahun.
Pertemuan yang dilakukan lebih dari 4 kali dalam seminggu akan membawa dampak kurangnya menghormati dan rasa menghargai waktu saat bertemu.
Bahasa Cinta hanya bisa dimaksimalkan apabila intensitas tatap wajah yang dilakukan sesuai dengan batas, dan jika dilakukan lebih maka Bahasa Cinta akan berubah menjadi kebutuhan yang bersifat konsumtif.
Itu lah kenapa banyak yang terjebak dalam Supirzone dan ATMzone

Jika pertemuan rutin lakukan secara terbatas atau dibatasi maka orang masih memiliki sungkan dan tidak mau menabrak privasi, banyak kasus pasangan yang curiga yang selalu mengecek ponsel pasanganya.
Hal itu sudah tidak bisa ditolerir, kendati sedekat-dekatnya manusia bahkan orang tua harus menghormati privasi milik anaknya, apa lagi pasangan kita.
Coba dipikirkan ketika suasana hati anda sedang tidak baik, lalu orang tua anda masuk kedalam kamar dan menanyakan apa yang terjadi, mereka tidak akan memaksa anda untuk bercerita dan bersedia menunggu hingga kamu bersedia, dan jika selanjutnya kamu tetap tidak bercerita hingga masalah kamu selesai A.K.A kembali normal, maka mereka tidak terlalu memikirkanya.
Lalu tiba-tiba ada orang luar yang masuk dalam kehidupan anda, dengan dasar cinta. Menjajah kehidupan anda dan bodohnya anda bersedia di jajah. Dimana logikanya?.
[size={defaultattr}]
Saya sendiri sempat menjadi korban dari kehilang privasi dimana ruang gerak dibatasi, intensitas komunikasi dengan orang lain dibatasi dan selalu di curigai, walhasil anda kehilangan banyak teman dan kesempatan.
[/size]
[size={defaultattr}]
Saat orang yang mendapatkan lebih maka dia akan menuntut hal yang lebih yang akan memenuhi egonya.
Jadi jika kalian melakukan pertemuan hampir setiap hari maka pada minggu pertama orang tersebut akan mulai menjajah komunikasi anda (entah itu chat dll) hingga minggu kedua, lalu masuk minggu ketiga dia akan menjajah kehidupan kalian dengan tuntutan (supir, ditraktir, ditemenin) hingga minggu ke empat.
Lewat minggu ke empat itu semua sudah menjadi rutinitas yang harus dipenuhi.
Apabila tidak dipenuhi?
Maka dia akan menuntut, dan disaat kehidupan anda kalah dengan tuntutanya maka semakin hari tuntutan nya akan semakin besar, sementara anda yang sudah memberikan lebih akan merasa rugi untuk melepaskan sehingga anda terjebak dalam mata rantai atau pola yang dia ciptakan sendiri.
Semakin hari apapun yang anda kerjakan tidak ada yang benar, inovasi dan inisiatif yang anda lakukan hanyalah sampah dimatanya. Dan semakin besar sampah yang anda berikan semakin besar pula kemungkinan dia meninggalkan anda.
Lalu setelah itu apakah kalian dianggap lebih ?
Ya. Sebagai supir, atm, atau apapun yang bersifat konsumtif.[/size]
Hal itu sudah tidak bisa ditolerir, kendati sedekat-dekatnya manusia bahkan orang tua harus menghormati privasi milik anaknya, apa lagi pasangan kita.
Coba dipikirkan ketika suasana hati anda sedang tidak baik, lalu orang tua anda masuk kedalam kamar dan menanyakan apa yang terjadi, mereka tidak akan memaksa anda untuk bercerita dan bersedia menunggu hingga kamu bersedia, dan jika selanjutnya kamu tetap tidak bercerita hingga masalah kamu selesai A.K.A kembali normal, maka mereka tidak terlalu memikirkanya.
Lalu tiba-tiba ada orang luar yang masuk dalam kehidupan anda, dengan dasar cinta. Menjajah kehidupan anda dan bodohnya anda bersedia di jajah. Dimana logikanya?.
Privasi adalah hal mendasar yang sangat penting
Mereka yang menjajah privasi hidup orang lain apapun dalilnya (termasuk cinta)
Adalah orang yang memiliki gangguan kejiwaan
[size={defaultattr}]
Saya sendiri sempat menjadi korban dari kehilang privasi dimana ruang gerak dibatasi, intensitas komunikasi dengan orang lain dibatasi dan selalu di curigai, walhasil anda kehilangan banyak teman dan kesempatan.
[/size]
Intensitas Pertemuan lebih adalah
Kehilangan Privasi + Terbatas ruangan gerak = Kehilangan teman dan kesempatan
[size={defaultattr}]
Saat orang yang mendapatkan lebih maka dia akan menuntut hal yang lebih yang akan memenuhi egonya.
Jadi jika kalian melakukan pertemuan hampir setiap hari maka pada minggu pertama orang tersebut akan mulai menjajah komunikasi anda (entah itu chat dll) hingga minggu kedua, lalu masuk minggu ketiga dia akan menjajah kehidupan kalian dengan tuntutan (supir, ditraktir, ditemenin) hingga minggu ke empat.
Lewat minggu ke empat itu semua sudah menjadi rutinitas yang harus dipenuhi.
Apabila tidak dipenuhi?
Maka dia akan menuntut, dan disaat kehidupan anda kalah dengan tuntutanya maka semakin hari tuntutan nya akan semakin besar, sementara anda yang sudah memberikan lebih akan merasa rugi untuk melepaskan sehingga anda terjebak dalam mata rantai atau pola yang dia ciptakan sendiri.
Semakin hari apapun yang anda kerjakan tidak ada yang benar, inovasi dan inisiatif yang anda lakukan hanyalah sampah dimatanya. Dan semakin besar sampah yang anda berikan semakin besar pula kemungkinan dia meninggalkan anda.
Lalu setelah itu apakah kalian dianggap lebih ?
Ya. Sebagai supir, atm, atau apapun yang bersifat konsumtif.[/size]
Quote:

Pola Komunikasi Mudah Ditebak
Dalam SEDOPAS, ada peraturan sangat mendasar tentang Menjadi Berbeda yang tujuanya adalah membuat pasangan penasaran dengan anda. Jadi jika diawal anda sudah bisa ditebak maka anda tidak menarik lagi.
Jika diatas saya menerangkan betapa krusialnya intensitas pertemuan, maka disini saya juga akan menerangkan betapa krusialnya pola komunikasi.
Sebelumnya anda harus mengetahui dahulu 2 prinsip yang sangat penting menjalin komunikasi dalam menjalin hubungan.
Pria dan wanita memiliki tugas yang kontradiktif
Tugas wanita adalah bercerita sebanyak-banyaknya dan sedetail-detailnya
Sementara
Tugas Pria adalah membatasi cerita wanita
Mengapa seperti itu ?
Karena sebelum membawa pasangan masuk kedalam tahap pendekatan, kita harus membuatnya tertarik terlebih dahulu. Lalu setelah tertarik secara alami dan spontan Wanita akan membuka diri sedetail-detailnya.
Dan bodohnya banyak sekali pola pikir yang berkembang entah itu pria maupun wanita
Harus saya tegaskan, bahwa pola pikir seperti ini
Karena sebelum membawa pasangan masuk kedalam tahap pendekatan, kita harus membuatnya tertarik terlebih dahulu. Lalu setelah tertarik secara alami dan spontan Wanita akan membuka diri sedetail-detailnya.
Dan bodohnya banyak sekali pola pikir yang berkembang entah itu pria maupun wanita
Jika berhasil mendekat kan diri (chat intense bahkan telp setiap malam)
Serta berhasil mengetahui mendetail, seluk – beluk kehidupanya.
Maka sangat besar kemungkinan akan menjadi pacarnya
Harus saya tegaskan, bahwa pola pikir seperti ini
Salah Besar !!
Ketika wanita dengan sifat alaminya (yang suka bercerita) di respond dengan baik oleh pria dan tidak dibatasi, maka wanita akan semakin sering dan semakin mendetail menceritakan tentang kehidupanya.
Dan disini lah awal kesalahanya. Wanita akan merasa semakin nyaman bercerita dengan pria tersebut dan ada akan masuk kedalam list orang yang enak untuk diajak bercerita. Lalu saat pria berusaha membawa anda masuk kedalam jenjang yang lebih serius.
Maka wanita tersebut akan merasakan ketakutan akan kehilangan teman untuk bercerita.
Pola Friendzone Pria
Pria sendiri hampir memiliki pola yang sama dengan wanita,salah satu cara membedakan adalah ketika mereka bercanda. Cenderung rada kasar dan menganggap wanita setara.
Kasar itu bukan secara fisik mukul, namun lebih kearah verbal. Misalkan dengan menggunakan kalimat makian, sumpah serapah, dan kalimat insalting lainya.
Jadi jika kalian para wanita yang ketika bercanda dia selalu mengeluarkan kalimat makian atau kalimat insalting lainya. Maka dipastikan anda terjebak dalam Friendzone.
Friendzone sendiri secara general memiliki banyak tanda-tanda, saya akan membahas beberapa saja yang menurut saya sering untuk ditemui.
Quote:
Tanda-tanda Terjebak Friendzone
1. Hanya datang disaat ada perlu
sering menghubungi anda namun sayangnya, dia menghubungimu hanya tiap kali dia butuh bantuan.
Minjem duit, butuh dijemput, butuh makan, butuh minum, butuh mandi, butuh semuanya….
2. Dia tidak memperhatikan penampilannya
Kita tahu jika seorang tertarik, dia akan berusaha untuk tampil sebaik mungkin, atau setidaknya rapi agar bisa menjadi lebih percaya diri.
Untuk itu patut dipertanyakan, jika dia bertemu dengan anda dengna penampilan seadanya, kaos, celana pendek, sandal, tidak dandan, tidak mandi, bau, dan mulut yang penuh jigong.
3. Tidak memperdulikan pendapatmu
Apapun pendapat anda, dia tidak merespond serius.
Coba perhatikan dari hal-hal kecil mulai dari penampilanya, jika dia menganggap anda orang yang spesial dia akan langsung berubah.
4. Memberi anda nasihat-nasihat percintaan
Dia sering memberikan arahan mengenai urusan percintaan.
Dari mulai tips & trick untuk mendekati lawan jenis, tips Move on, dan yang lucunya lagi dia juga ikut menseleksi pasangan yang baik dan cocok untuk anda, padahal dia sendiri sedang tidak memiliki pacar saat itu.
5. Sering membicarakan lawan jenis lain
Dia sering menjadikan perempuan lain sebagai bahan obrolan dengan anda. Entah mantannya, teman kelasnya, atau bahkan perempuan yang lewat sekilas. Obrolanya pun mengarah ke memuji dan membandingkan.
Dilakukan tanpa ada perasaan yang sungkan sedikit pun.
Pertanyaan yang paling sering dilontarkan
Bagaimana cara keluar dari Friendzone ?
Saya akan menjawab dengan lantang
Bisa !! ….
Namun untuk beberapa orang akan terasa sulit dijalankan karena mereka sudah nyaman dengan pola yang mereka ciptakan.
Saya akan menjelaskanya secara detail di Sub-BAB selanjutnya.