Awas, Buruknya Sanitasi Air Bersih Dapat Memicu Dua Penyakit Ini




TABLOIDBINTANG.COM - Dua puluh tahun terakhir, tingkat pendapatan dan ekonomi masyarakat Indonesia meningkat. Sayang, fakta ini tidak diimbangi dengan terpenuhinya kebutuhan air bersih. Lebih dari 33,4 juta penduduk Indonesia kekurangan air bersih dan 99,7 juta penduduk kekurangan akses untuk fasilitas sanitasi yang memadai. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, di Indonesia, akses air bersih yang layak saat ini baru mencapai 72,55 persen.

Sepintas tinggi namun angka itu belum mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) yang meminta setiap negara mampu mewujudkan 100 persen akses air bersih untuk penduduk pada 2030. Hal itu terungkap dalam diskusi "Inovasi Pembiayaan Pembangunan Akses Air Bersih bagi Masyarakat untuk Capai Target SDGS 2030 bersama Danone-Aqua" di Jakarta, pekan ini. Country Manager Water.org, Rachmad Hidayat, menyebut ketersediaan air bersih amat penting.


"Akses air bersih memengaruhi kesehatan masyarakat setempat. Buruknya sanitasi berdampak pada merebaknya kasus penyakit diare dan stunting atau gagal tumbuh. Ketika sistem sanitasi air bersih terbangun, jumlah kasus diare dan stunting dapat ditekan. Data angka spesifiknya belum saya dapat namun benar bahwa kasus dua penyakit ini tidak terlepas dari sanitasi air bersih," ungkap Rachmad kepada tabloidbintang.com.


[size={defaultattr}]
Dalam kesempatan itu, Sustainable Development Director Danone-Indonesia, Karyanto Wibowo, mengingatkan bahwa tersedianya sanitasi air bersih tak serta merta menyelesaikan masalah publik. Menurutnya yang tak kalah penting adalah perubahan perilaku masyarakat.[/size]


"Ada air enggak ada jamban misalnya, sama saja. Ada jamban tapi enggak ada air bersih, juga tidak memperbaiki keadaan masyarakat. Ada jamban dan air bersih, namun perilaku masyarakat tidak berubah juga sayang sekali. Perilaku masyarakat untuk mau hidup bersih harus dibentuk secara konsisten," imbuh Karyanto.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel